[CLOSED] Devil and Evil

OOT: * Hanya untuk Leine tercinta :* *plak*
* Rating? Lihat aja topiknya =w=a
* Yang baca, bayar 500 ribu ' 'b *digebuk*

---

Duduk dihalaman memandang tempat yang menjijikkan. Kau tahu pemandangannya membuat dirimu akan sakit mata, tetapi apadaya jika tidak ada pandangan yang cocok lagi untuk dipandang oleh kedua mata emasnya. Kegelapan, ingin sekali dunia ini dipenuhi oleh kegelapan.

Jika berbicara kegelapan, Lynn memiliki seorang kekasih yang baru saja berjanji untuk saling bertemu disini. Dan berbicara tentang kekasihnya. kemana dia sekarang? Batang hidungnya sama sekali tidak terlihat. Hanya bisa menunggu sambil berdiam diri. Menyendiri itu lebih enak bukan? Setuju?

"............kemana dia?"

Rindu? Bodoh.

telat! telat!' pikir Leine.

'aku akan dibunuh olehnya jika seperti ini!' pikirnya panik

dengan berlari kencang, sampailah ia di tempat Lynn.

"............kemana dia?"

Leine langsung tersenyum mendengar Lynn. 'oh rupanya ia rindu padaku' pikirnya iseng

dengan tiba tiba Leine berada di sebelah Lynn, dan mengkisu pipinya

"hei Lynn, maaf aku telat." kata Leine setelah mengcium pipi kekasihnya itu.

Joh, sudah telat sudah main cium saja. Seperti Lynn sedang merindukannya saja. Padahal dia sudah bosan menunggu kekasihnya yang terlambat datang. Padahal Leine yang memulai janjinya. Yeah, yeah--anak perempuan memang seperti itu. Sudah alami dari sana benar?

Maaf, tidak ada lagi dari kata itu yang selalu keluar dari mulut perempuannya. Hem, memang sepertinya dia mempunyai sifat yang jahil? Ungh, jahat dan jahil. Pantas sekali. "Tak apa-apa, nanti jangan terlambat lagi ya?"

Senyum.

Mencium bibir.

"Jadi sekarang, ada apa?"

eh?

Leine langsung tertawa terbahak bahak melihat kelakuan lynn

"Kau.. Buahhhahahaha... Aku sengaja telat dan reaksimu seperti dugaanku" kata leine di sela sela tawanya yang menggelegar

Setelah berehnti tertawa, leine menatap lynn dan tersenyum "jangan berpikir bahwa aku akan selalu telat lynn" ucapnya sambil tertawa pelan

"Ah,," belum selesai leine berbicara. Bibir lynn sudah menempel di bibirnya. 'Lembut' pikir leine sambil menikmati ciuman sederhana itu.

Setelah lynn melepas ciuman itu, leine mendengar sebuah pertanyaan dilontarkan kepadanya

Dengan pandangan meminta maaf dan muka sedikit memerah karena ciuman tadi, leimen pun menjawab

"Oh? Tidak, sudah lama aku tak bertemu denganmu. Maaf kau harus datang atas kegoisan ku"

Hem, perasaan dirinya tidak menyuruh kekasihnya itu untuk tertawa. Aneh sekali, apakah tadi Lynn melakukan hal yang bodoh? Membosankan. "Maksudmu? Seperti apa reaksiku?" bertanya dengan penuh kebingungan.

Masa bodoh.

Wah, ingat janji lagi ya Leine. Sekarang ditangan Lynn sudah penuh janjimu. Dan siap-siap saja kedua pedang akan menebasmu jika kau berkhianat. Tak sungkan-sungkan walau dirimu kekasihnya. Hati kecil pun tidak akan menangis untuk kepergianmu.

"Egois? Hem, kau memang egois kenapa? Kau ingin diperlakukan sesuatu olehku?"

Kembali mencium.

"hahaha tak apa apa" kata Leine sambil tersenyum

melihat muka lynn, leine langsung berkata "tapi aku tak berjanji akan selalu tepat waktu" sergahnya.

ingin menjelaskan Leine sudah dicium oleh Lynn. maka setelah berapa lama Leine menarik dirinya dan mulai menjelaskan

"iya. begini sebenarnya" mulainya

"saat di battle field aku merasakan kehadirannya lagi" lanjut leine sambil mengepalkan tangannya dan menunduk

"seseorang yang mempunyai kekuatan untuk menghabisiku..."

mengingat informasi itu sebaiknya tetap menjadi rahasia. Leine langsung tersenyum dan berkata "jadi aku ingin melakukan sesuatu"

maka leine pun mencium lynn lagi, dan menaruh tangannya di dada Lynn

Mencoba oneliner =)) *swt

---

"Baguslah kalau begitu." sambil memegan pipinya Leine dengan senyuman.

"Siapa dia? Ingin membunuh kau? Memang ada apa yang terjadi?" sedikit bertanya saja, bisa saja mendapatkan sebuah mangsa yang cocok untuk dibunuh. Benar?

"Melakukan sesuatu?" melihat tangan Leine menempel didada Lynn. Seraya Lynn mengambil tangan mungil milik kekeasihnya lalu menciumnya tepat di atas permukaan tangan. "Kau ingin aku melakukan apa?"

Senyum.

"percayalah Lynn, kau akan terkejut, akan keberadaan orang ini" jelas leine

"tau seiryuu? dia penguasa seiryuu. kekuatannya di atasku. kau akna lihat ia nanti"

tangan Leine tiba tiba dicium oleh Lynn. dengan tersenyum, Leine mengambil tangannya pelan, mencondongkan kepalanya, dan mencium leher Lynn sambil menghisapnya pelan. memberikan tanda.