[RP] Backstreet

First topic message reminder :

Open for All

---

Hari itu cerah, awan berarak dibawa angin ke tenggara. Seorang gadis berambut hitam sedang duduk menunduk di gang sempit pinggiran kota.

"............................."

"lune" ujar nanaile sambil melihat lune

leine juga melihat preubahan ini dan tertawa "lune lama tak bertemu" kata leine

"hahaha keluar juga kau" kata nanaile lagi

"Hee...tampaknya semua tokoh jahat berkumpul disini, ya?" Tanyanya masih tersenyum

Lune senang sekali dapat keluar. Sudah lama ia tidak muncul karena di kekang oleh Clair.

"yeah kupikir begitu" jawab leine enteng

nanaile yang senang melihat lune langsung bertanya "lune san apa kabar?!"

"Ah....saya baik-baik saja. Walau...agak pegal juga sih terkurung lama-lama di dalam sini." Lune mencium tangan Nanaile

Yah, aku terbuat dari dirinya. aneh juga kalau kepribadian yang terbuat dari orang lain mempunyai keinginan sendiri ha ha...

nanaile tersenyum sambil memerah sedikit meyadari tangannya dicium lune

"tentu saja! tidakkah kau ingin melihat keadaan sekitar, lune san?" tanya nanaile sambil menarik tangannya san tersenyum

"Baiklah... daripada disini terus, saya bosan." Jawab Lune

Lune menyadari wajah nanaile yang memerah dikit karena godaannya tadi. Padahal ia hanya bermaksud bermain-main. Ya... sifat alami Lune.

"Eh? sebenarnya ada apa sih?" Itsuki bingung dengan obrolan mereka. Dia masih belum sadar kalau itu bukan Clair, melainkan Lune.

"ne....hancur sudah..."gumam Cy menghela nafas

".....menarik"puji iruzer. Cy menatap iruzer,dan iruzer hanya tersenyum licik

"Aku tak memonopoli Aile"tegas Cy
"Kalo mau bunuh Cy silahkan saja...Cy nggak takut..'',jawabnya tegas. iruzer hanya tersenyum mendengar Cy

Lune berbalik mendengar kata-kata Cyril yang berani. Ia tersenyum. Walau kali ini agak menyindir. Senyum yang menyebalkan.

"Hoo....tidak takut? Cyril-sama tidak tahu siapa saya... saya bisa menghabisi anda dalam hitungan detik lho." Ancam Lune

Benar-benar. Wanita yang tidak tahu posisinya sendiri. hmph...bodohnya.

Nanaile yang merasa kaget bercampur marah malihat seorang perempuan berkebangsaan elf berani berkata tidak sopan padalune.

Dengan marah nanaile mengangkat tangannya dan

PLAK!

"Berani sekali kau?!" Kata nanaile

Ah.. Ia kehilangan kendali. Untung reo tak ada di sini. Padahal ia biasanya tenang dan terkendali

'Biarlah' pikir nanaile asal

Lune kaget dengan Nanaile yang tiba-tiba menampar Cyril. Ia menahan tangan nanaile agar tidak kehilangan emosi lagi.

"Tenanglah, Nanaile-sama. Kau hanya akan mengotori tangan anda ini." Lune mencium tangan nanaile.

Nanaile kembali ke asalnya

"Wuuuaaa" katanya kaget. Ia ingin minta maaf, tapi...

'Masa bodo' pikirnya

Merasa tangannya dicium nanaile tersenyum "tentu saja luna san maaf ya?"

"ne ne......."Cy memegang pipinya,tetap santai

Iruzer dengan seketika menampar nanaile balik

PLAK!

"maaf,tanganku kepeleset,dan mendarat di muka nona kecil.."kata iruzer datar tanpa ekspresi.

Iruzer menepuk kepala Cy dan membisikkan sesuatu pada gadis itu,dan Cy langsung merengut kesal

"aku bisa melaporkanmu pada Aile,Lune....."kata iruzer santai

Nanaile bersikap biasa saja. Toh sudah berapa kali ia ditampar reo. Dulu?

'kuatan tamparan reo ah' kata nanaile sambil menguap

"ga seru" timpalnya lagi

"klo kepleset sini saya plesetin lagi lumayan jalau nendaratnya di pipi lynn" lanjut nanaile lagi sambil tetap memegangi lune

"hmm aile ya? Masa bego, kalau mau kami tinggal membawa lune ke clan devil, lagipula ia lebih kuat dari clair dan sedikit bantuan mungkin aile akan kalah?"

"Nfu fu.... kau pikir master akan mempercayaimu?" Lune tertawa keras

Bodohnya. MAsternya bahkan lebih mempercayai dirinya dibandingkan kekasihnya sendiri. Bahkan sebenarnya mudah baginya untuk menghancurkan masternya sendiri.

"Nee...Cyril-sama, Iruzer-kun. Tidak kah kalian pikir posisi kalian ini..tidak menguntungkan? lihatlah... semua tokoh jahat ada disini lho." Kata Lune dengan senyum jahatnya

nanaile yang tetap diam, mendengar sebuah perkataan lune yang cukup nyelekit

"sayang kurang si reo" desahnya pelan sambil tetap menggandeng tangan lune

akhirnya ia pun menatap lune "lune san jadi jalan jalan ga? nana bosen"

"Ah....anda mau jalan-jalan? baiklah..." Jawab Lune masih tersenyum

"Tapi..kita ingin kemana?" Tanyanya

"hoshuchi!" kata nanaile girang sambil melompat kecil

"Tapi..kita ingin kemana?"

nanaile segera berpikir tempat yang bagus, sayang tak satu tempat pun terlintas di benaknya. maka dengan ragu ragu ia menjawab

"hmm lune san mau kemana? terserah lune san aja!"

"Hmm..." Lune berpikir sejenak

'kemana....' batinnya

"saya kurang tahu. Bagaimana kalau kita ke tempat reo-sama?" Usulnya

"saya kurang tahu. Bagaimana kalau kita ke tempat reo-sama?"

spontan muka nanaile memerah mendengar nama itu disebut

"a-ano baiklah! reo pasti tau tempat yang bagus" kata nanaile semangat

ia baru sadar bahwa ia sebetulnya tak boleh keluar castle

"ta-tapi... reo nii sama bakal marah, nanaile keluar dari castle" sadar nanaile sambil menundukkan kepalanya

"Hng...saya akan bertanggung jawab, nanaile-sama." Jawab Lune dengan enteng

"AYo..." Ajaknya

"Hng...saya akan bertanggung jawab, nanaile-sama."

nanaile langsung kembali ceria "baiklah! mari!"

[out to devil teritorry]

"Baik, Nanaile-sama." Lune mengikuti nanaile

[Lune = Out]